Selasa, 01 November 2016

TUGAS SOFTSKILL 2

Apa sih itu traveloka? Lalu, bagaimana cara kerja dari aplikasi ini? Mengapa kita harus menggunakan traveloka? Memang kelebihannya apa saja? Kemudian, bagaimana review dari yang sudah menggunakan aplikasi ini? Bagaimana kalau terjadi kesalahan? Apa bisa dipercaya aplikasi ini? Coba tolong jelaskan dong, bingung tau huhuhuhu………….


Banyak sekali ya teman – teman pertanyaan diatas? Yuk kita bahas satu persatu dari aplikasi travel pertama kali yang diluncurkan di Indonesia ini. Check it out!☺


A.  Sejarah Munculnya Aplikasi Traveloka

Teknologi yang semakin maju memudahkan manusia, termasuk dalam hal mencari tiket pesawat. Saat ini kita tidak perlu lagi ke bandara atau pergi ke travel untuk memesan tiket pesawat. Cukup dengan internet dan perangkat komputer bahkan smartphone, kita dapat menemukan tiket pesawat yang diinginkan.

Berkembangnya transaksi online ini Indonesia menajdi kesempatan bagi Ferry Unardi pendiri Traveloka.com di tahun 2012. Kehadiran Traveloka menjawab kebutuhan masyarakat atas proses pemesanan tiket yang mudah dan praktis.

Berdirinya Traveloka berawal dari pengalaman pribadi pria kelahiran Padang, 16 Januari 1968 ini. Merasa kesulitan dalam mencari tiket pesawat tujuan Padang dari Indianapolis, Amerika Serikat. Kemudian menjadi peluang usaha untuk menyediakan jasa Online Travel Agent. Ferry ingin membuka usaha yang dapat memberikan kemudahan perjalanan yang sesuai kebutuhan konsumen. Dibantu dengan dua rekannya saat bekerja di Microsoft, Derianto Kusuma dan Albert, maka lahirlah Traveloka.com.

Pria lulusan Purdue University ini membutuhkan waktu sekitar 6 bulan dalam membangun agen perjalanannya. Awalnya, travel online ini  bergerak dengan skala bisnis kecil sebagai mesin pencari tiket pesawat dan dan reservasi hotel. Saat internet di Indonesia sedang berkembang, rintisan usahanya mulai dilirik banyak orang. Dalam kurun waktu beberapa bulan, pelanggannya semakin bertambah dan bisnisnya semakin berkembang.

Meskipun begitu dalam merintis usahanya, dia juga menemukan kendala dalam memperoleh kepercayaan. Semua dilaluinya dengan memberikan pelayanan terbaik dan sifat optimisnya. Kendala yang masih dirasakannya saat ini adalah banyak maskapai yang belum bisa menyediakan tiket dalam jumlah besar, tetapi menurutnya semua dapat diatasi siring perkembangan teknologi komunikasi dan informasi di Indonesia.

Saat ini Traveloka didukung oleh 144 tenaga professional ahli dengan latar pendidikan dari dalam dan luar negeri. Dengan begitu mereka semakin mampu menciptakan berbagai inovasi mengembangkan pelayanan sehingga semakin baik. Agar masyarakat semakin mengenal Traveloka, Ferry sedang gencar melancarkan promosi dan marketing, menggunakan jejaring sosial seperti Website dan Twitter dan media televisi.

Situs ini sudah diakses oleh lebih dari 150.000 kunjungan dan berhasil menjual puluhan ribu tiket setiap harinya. Traveloka berhasil unggul dan menjadi situs booking pesawat nomor satu di Indonesia dengan berbagai tawaran yang menarik. Diantaranya adalah memberikan pilihan harga tanpa membebankan biaya transasksi kepada konsumen, pelayanan 24 jam melalui email, telepon dan media sosial dan metode pembayaran yang beragam sehingga memudahkan customer. Fokus dari Traveloka saat ini adalah mempertahankan dan membesarkan bisnis agen perjalanan dengan membuat desain web semenarik mungkin sehingga lebih mudah dipahami oleh konsumen.

Bahkan selain penjelasan diatas, terdapat artikel mengenai penderi si aplikasi Traveloka ini, mau tau lebih lanjut? Yukyukyuk cek dibawah ini.


“Berhenti kuliah dari Harvard, inilah kisah Ferry Unardi membawa Traveloka memimpin industri travel online di Indonesia”


Nama Ferry Unardi mungkin tidak begitu familiar, tapi Anda mungkin pernah mendengar startup website booking pesawat yang didirikannya: Traveloka. Kini, Traveloka tidak hanya berhasil menjadi website booking pesawat terbaik, tapi juga menjadi salah satu startup ternama di Indonesia. Pada acara Startup Asia Jakarta 2014, CEO Traveloka Ferry Unardi berbicara tentang berbagai kisah perjalanan entrepreneurship-nya.

Jika kebanyakan founder startup mempunyai latar belakang entrepreneurship yang mendorong mereka mendirikan startup, cerita Traveloka sedikit berbeda. Ferry mengatakan, “Saya tidak melihat diri saya sebagai seorang entrepreneur, tetapi lebih sebagai seorang engineer. Sebagai seorang yang menyukai IT ketika remaja, mengambil jurusan matematika ketika kuliah, dan sempat bekerja di Microsoft; ide mendirikan startup tidak pernah ada dalam benaknya. Hingga akhirnya tiga tahun setelah ia bekerja di Microsoft, kemungkinan tentang “tidak akan menjadi engineer terbaik” mengganggu pikirannya. Sejak saat itu, Ferry memutuskan untuk mencari kesempatan lain. Ia pergi ke China hanya untuk melihat apa yang ditawarkan oleh pasar ini. Ia menemukan bahwa industri travel terlihat menarik, tapi ide tersebut baru direalisasikan beberapa waktu kemudian.

Segala sesuatunya berawal dari ungkapan ini “jika tidak ada layanan yang menawarkan apa yang Anda butuhkan, maka buatlah sendiri”. Sebagai seorang mahasiswa di Boston yang menjadi karyawan di Seattle dan sering pulang ke kampung halamannya di Padang, Ferry merasa semakin jengkel terhadap betapa sulitnya mem-booking pesawat untuk pulang karena ia selalu mengalami kesulitan memperkirakan rutenya. Saat itulah Ferry yang saat itu berumur 23 tahun memutuskan untuk melangkah keluar dari zona nyaman dan memasuki “masa yang paling stres” dalam hidupnya.


·         Berhenti kuliah, memulai startup

Bagaimanapun, jika kebanyakan founder memulai dengan berlari, Ferry harus mundur selangkah terlebih dahulu. Ia tidak punya pengalaman bisnis sama sekali dan tidak tahu bagaimana menjalankan sebuah perusahaan. Jadi ia mengambil langkah logis berikutnya dan berkuliah untuk mendapat gelar MBA di Harvard University. Rencananya adalah untuk menyelesaikan MBA di Harvard sehingga ia akan mendapatkan pengalaman yang diperlukan untuk dapat mengelola perusahaan dengan baik. Namun, setelah hanya satu semester, rencananya harus diubah lagi.

“Saya ingat ketika semua orang mempertanyakan keputusan saya untuk berhenti, tapi itulah yang harus dilakukan. Berhenti kuliah adalah keputusan yang sangat sulit, baik untuk saya dan pasangan saya karena ia bekerja untuk LinkedIn pada saat itu dan memiliki saham yang belum sepenuhnya diperoleh, tapi saya ingat pernah mengatakan “kita [berusia] 23, kita masih cukup muda untuk melakukan kesalahan” dan bahwa tidak ada waktu yang lebih baik.” kata Ferry. Saat itu industri e-ticketing baru mulai mendapatkan traksi di Indonesia dan perusahaan seperti Tiket baru saja menerima dana. Ferry mengatakan kepada hadirin di Startup Asia bahwa ia percaya jika mereka tidak masuk ke pasar pada waktu yang tepat, mereka akan ketinggalan kereta.

Itulah saat Traveloka lahir. Belum seperti apa yang kita kenal saat ini, melainkan masih pada bentuk paling awal. Pada awal berdirinya, Traveloka hanyalah sebuah platform flight searchdan aggregator penerbangan. Ada penjelasan yang sangat sederhana terkait hal itu: yakni, karena Ferry dan rekan-rekannya adalah engineer dan itulah yang mereka sukai. Namun, pasar ingin lebih. “Dengan cepat kami belajar bahwa masalah yang terjadi bukan hanya saat menemukan penerbangan tapi juga saat melakukan transaksi” jelasnya. Pelanggan tidak puas menggunakan layanan yang berbeda untuk menyelesaikan proses pembelian mereka, dan itulah saat ketika Traveloka memutuskan untuk menyelesaikan banyak masalah yang dihadapi sebagian besar perusahaan, tidak hanya di industri teknologi tetapi secara umum


.

·         Maskapai penerbangan mulai bekerjasama

Ferry bercerita bahwa perubahan terbesar yang harus mereka lakukan dalam hal gaya perusahaan adalah pengelolaan tim mereka. Mereka harus bertransformasi dari hanya sekitar delapan orang hingga menjadi tim sebenarnya dengan divisi seperti customer service, karena mereka sekarang berhadapan dengan uang milik orang lain, sehingga memiliki tanggung jawab yang lebih tinggi dari apa yang mereka pikirkan sebelumnya. Traveloka belajar bahwa tidak mungkin menjadi perusahaan yang hidup semata-mata di internet. Sebaliknya apa yang harus lakukan startup adalah menjadi perusahaan fisik dengan kehadiran online. Untuk seseorang dengan latar belakang manajemen yang terbatas, itu adalah tantangan bagi Ferry untuk mengelola timnya dengan cara yang efektif.

Ketika ditanya dari mana ia mendapat inspirasi dan apa yang membantunya mengelola timnya dengan baik, Ferry menyebut buku karya Ben Horowitz, veteran startup dan legenda VC, The Hard Thing about Hard Things sebagai sumber inspirasinya. “Buku ini mengajarkan saya bahwa orang hanya memperhatikan pertumbuhan dan pengguna, tetapi Anda harus fokus dengan apa yang ada di balik hal tersebut – seperti membangun tim yang tepat. Orang-orang tidak berbicara tentang hal ini karena tidak secara langsung berhubungan dengan internet. Tetapi pada akhirnya kami adalah perusahaan dan kami harus terlebih dahulu dan terutama membangun sebuah perusahaan.” katanya.

Namun, masalah mereka tidak hanya itu. Sebagai startup kecil, perusahaan besar terutama maskapai penerbangan tidak benar-benar bersedia untuk bekerjasama dengan Traveloka, bahkan nyaris tidak memperhatikan mereka. Untuk mengatasi hal ini, Ferry kembali ke poin awal tentang membangun sebuah perusahaan dengan fokus fisik dan online, bukan sebaliknya. Traveloka memiliki satu strategi untuk mengatasi masalah ini yang merupakan strategi yang sama yang mereka gunakan untuk menjadi kuat di pasar: “Jika Anda membangun pelayanan yang baik, orang-orang akan datang.” Ferry percaya bahwa Anda harusnya tidak membangun layanan dimana orang hanya menentukan salah satu fitur yang mereka suka – melainkan pengguna harus menyukai keseluruhan layanan tersebut. Inilah yang Traveloka lakukan; mereka membangun sebuah layanan yang ingin digunakan orang. Ini memungkinkan tim untuk mendapat basis pengguna yang besar dan akhirnya mendapatkan perhatian dari perusahaan penerbangan.

“Maskapai penerbangan selalu memiliki lebih banyak persediaan daripada permintaan sehingga layanan seperti yang kami punya bisa membantu mereka mengisi kursi yang kosong. Bahkan jika mereka tidak ingin bekerja dengan kami, mereka [sebenarnya telah] bekerja [dengan kami].”

Kini, Traveloka telah berkembang dari tim kecil menjadi sebuah perusahaan. Website yang memiliki peringkat Alexa 150 di Indonesia ini memiliki puluhan juta pageview per bulan. Sejak diluncurkan, Traveloka telah mengumumkan dua putaran pendanaan; salah satunya dari East Ventures (keterangan: East Ventures juga berinvestasi di Tech in Asia. Baca halaman etika kami untuk informasi lebih lanjut) pada bulan November 2012 dan satunya lagi dari Global Founders Capital pada Desember 2013.


B.  Alasan Menggunakan Aplikasi Traveloka

Sekarang ini jauhnya jarak antar kota sudah tidak menjadi masalah lagi. Jika dengan menggunakan kapal laut Surabaya-Makassar harus ditempuh dalam waktu lebih dari 24 jam, perjalanan lebih singkat dapat dilakukan dengan menggunakan pesawat.

Anda tentunya bisa menghemat lebih banyak tenaga karena waktu perjalanan yang lebih singkat. Hal ini juga berlaku untuk berbagai kota lain. Perjalanan dengan menggunakan pesawat menjadi solusi bagi Anda yang tidak ingin menghabiskan waktu terlalu lama dalam perjalanan.

Banyak agen perjalanan yang menyediakan layanan pembelian tiket pesawat dengan berbagai rute secara online. Salah satu agen perjalanan yang saat ini sedang populer adalah Traveloka.com. Perusahaan yang tergolong masih baru ini berhasil menjual puluhan ribu tiket setiap harinya. Jumlah yang luar biasa untuk perusahaan yang baru berdiri pada tahun 2012.

Traveloka pada awalnya digagas oleh tiga orang saja yaitu Ferry Unardi, Derianto Kusuma, dan Albert. Ketiganya merupakan warga negara Indonesia lulusan universitas terkemuka di Amerika Serikat dan memiliki pengalaman kerja di Microsoft. Saat ini, Traveloka memiliki lebih dari 144 orang profesional.

Pada tanggal 15 Juli 2014, Traveloka untuk pertama kalinya membuka layanan booking hotel online. Hal ini membuat Anda bisa dengan mudah melakukan pemesanan hotel untuk perjalanan bisnis maupun liburan Anda ke luar kota. Perkembangan dan pertumbuhan Traveloka yang sangat cepat ini tentu saja dikarenakan beberapa hal pendukung, di antaranya:


a.      Educational background

Orang-orang di balik Traveloka merupakan lulusan dari universitas ternama di Indonesia maupun luar negeri. Sebut saja Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Indonesia (UI), Curtin University, Purdue University, University of Potsdam, Stanford University sampai dengan Harvard University. Dengan latar pendidikan tersebut tentunya mereka mampu menciptakan berbagai inovasi untuk terus mengembangkan pelayanan Traveloka menjadi semakin baik.


b.      Timing
Traveloka muncul saat internet di Indonesia sedang berkembang. Hal ini membuat perusahaan yang berbasis online ini mendapat keuntungan tersendiri. Dengan berkembangnya transaksi online, masyarakat mengharapkan segalanya bisa dilakukan dengan lebih mudah dan praktis. Jika dahulu untuk membeli tiket pesawat harus datang ke kantor agen penjualan tiket secara langsung, saat ini Anda bisa melakukan semua prosesnya dari rumah, mulai dari pemesanan sampai pembayaran.


c.       Hemat kertas

Bagi Anda yang sangat memperhatikan konsumsi kertas sehari-hari, tidak print e-tiket akan sangat menghemat kertas. Menurut data IATA (International Air Transport Association), setidaknya setiap tahun orang di seluruh dunia menghabiskan 50.000 batang pohon untuk keperluan cetak e-tiket. 


d.      E-tiket tidak akan hilang

Semua orang pernah lupa namun hati-hati untuk urusan tiket, jangan sampai batal terbang karena tiket ketinggalan. Solusinya, pakai Traveloka App saja karena e-tiket tersimpan di dalamnya, selamanya dan tidak akan hilang.


e.      Mudah
Anda bisa melakukan pembelian tiket pesawat dan booking hotel dengan mudah saat ini melalui Traveloka.com. Prosesnya yang mudah dan cepat tentunya akan membuat Anda bisa menghemat lebih banyak waktu dan tenaga. Anda bisa melakukan segala prosesnya dari kantor saat sedang istirahat makan siang atau bahkan di rumah saat sedang bersantai bersama keluarga.


f.        Metode pembayaran yang beragam
Traveloka menyediakan metode pembayaran yang beragam untuk memudahkan konsumen. Anda bisa memilih melakukan pembayaran melalui ATM, Mandiri Clickpay, Kartu Kredit, BCA Klikpay, CIMB Click dan juga Mandiri eCash, dan lain-lain. Anda bisa memilih metode pembayaran termudah menurut Anda.


g.      Harga termurah
Traveloka menawarkan harga termurah dibandingkan dengan agen penjualan tiket online pesaingnya. Anda bisa membandingkan harga maskapai favorit Anda dengan membuka website Traveloka.com. Harga termurah ini salah satunya dikarenakan Traveloka tidak membebankan biaya transaksi pada konsumen. Anda hanya diharuskan membayar harga tiket pesawat yang Anda pesan.


h.      Inventori  hotel
Traveloka memiliki ribuan hotel di Indonesia yang dapat dipesan. Inventori Traveloka berpusat di kota-kota besar seperti di Bali, Bandung, Balikpapan, Lombok, dan lainnya.  


i.        Siap 24/7
Dengan berkembangnya traffic pemesanan tiket yang dilakukan oleh konsumen, Traveloka selalu berusaha memberikan pelayanan yang terbaik. Anda bisa menghubungi Customer Service yang siap siaga selama 24 jam penuh dan membantu Anda jika mengalami kesulitan dalam proses transaksi atau pengaduan lainnya. 


C.  Cara Penggunaan Aplikasi Traveloka

Untuk dapat menggunakan aplikasi ini, kita harus mengunduh aplikasi ini di Googlestore atau Playstore pada Android atau IOS dari gadget kita sendiri. Setelah itu kita masuk ke aplikasi tersebut melalui akun kita. Jika belum mempunyai akun maka daftarkan terlebih dahulu menggunakan email beserta passwordnya. Setelah itu, kita bisa menggunakan aplikasi ini. Didalam aplikasi ini terdapat 3 item yang ditampilkan, terdiri atas:



Jika belum paham menggunakan aplikasi ini, didalam aplikasi traveloka telah menyediakan item yang dapat memberikan petunjuk dalam penggunaannya. Berikut adalah beberapa cara pesan yang disajikan dalam Traveloka.

A.  Cara Pesan Tiket Pesawat

1.      Cara penerbangan

 Mulai pencarian Anda dengan memasukkan detail penerbangan.

2.      Pilih dan pesan penerbangan

Detail penerbangan (nama maskapai, jadwal, harga tiket, dll.) dapat Anda lihat di halaman hasil pencarian.

3.      Isi data kontak dan penumpang

Setelah memilih penerbangan Anda, isi data pemesan yang dapat dihubungi dan data penumpang yang berangkat. Anda pun dapat menambahkan asuransi perjalanan langsung ke pesanan Anda.

4.      Lakukan pembayaran

Beragam metode pembayaran tersedia. Pilihlah yang sesuai kebutuhan Anda.

5.      E-tiket dikirimkan

Setelah pembayaran sukses diterima, e-tiket resmi Traveloka akan kami kirimkan ke alamat email Anda dalam maks. 60 menit.


B.  Cara Pesan Hotel

1.      Cari hotel

Mulai pencarian hotel Anda dengan memasukkan destinasi, tempat wisata, atau nama hotel, dan waktu menginap.

2.      Pilih hotel

Di halaman hasil pencarian, pilih kamar hotel yang Anda kehendaki. Klik tombol Lihat Kamar untuk mengetahui detail kamar yang Anda pilih.

3.      Pesan hotel

Di halaman detail hotel, pilih jenis dan jumlah kamar yang ingin Anda pesan.

4.      Isi data pemesan dan tamu hotel

Isi data pemesan yang dapat dihubungi dan data tamu yang akan menginap. Anda pun dapat menambahkan asuransi perjalanan ke pesanan hotel Anda.

5.      Lakukan pembayaran

Pilih metode pembayaran yang sesuai kebutuhan Anda. Lakukan pembayaran sebelum batas waktu habis.

6.      Voucher hotel dikirimkan

Setelah pembayaran sukses diterima, voucher hotel resmi Traveloka akan kami kirimkan ke alamat email Anda dalam maks. 60 menit.


C.  Cara Pembayaran

Ada beberapa macam pembayaran diantaranya melalui, Transer&ATM, Kartu Kredit, Direct Debit, dan bahkan dapat melalui Indomaret. Ketentuan untuk pembayaran melalui Transfer diantaranya: Lakukan pembayaran aman dan nyaman via Transfer BCA, BNI, BRI, atau Mandiri. Metode Transfer tersedia untuk Anda mulai pukul 02:00 sampai 20:00 WIB. Sedangkan melalui Indomaret adapun caranya sebagai berikut:


a.       Setelah melakukan pemesanan, pilih metode pembayaran ‘Indomaret‘ di halaman pembayaran

b.      Catat kode pembayaran Anda (perlu diingat, kode pembayaran berbeda dengan booking ID)

c.       Pergilah ke gerai Indomaret terdekat

d.      Tunjukkan kode pembayaran Anda kepada kasir Indomaret

e.       Pihak Indomaret akan mengenakan biaya tambahan Rp 5.000/transaksi di luar total transaksi

f.       Lakukan pembayaran, dan Anda akan menerima bukti terima pembayaran dari Indomaret

g.      Setelah pemesanan sukses diproses, konfirmasi dan e-tiket/voucher hotel akan dikirim ke email Anda

Syarat dan ketentuan pembayaran:

1.      Jumlah transaksi maksimal untuk metode pembayaran ini adalahRp5.000.000.

2.      Pembayaran melalui Indomaret hanya berlaku untuk pemesanan tiket pesawat atau kamar hotel paling lambat tiga hari sebelum check-in.

3.      Metode pembayaran ini hanya berlaku sampai pukul 23:00 di cabang gerai Indomaret pilihan Anda. Jika cabang Indomaret pilihan Anda menerapkan jam operasional yang berbeda, hal tersebut sepenuhnya berada di luar kuasa dan tanggung jawab Traveloka.

4.      Ada biaya Rp 5.000/transaksi (tidak termasuk di total transaksi) untuk pembayaran melalui gerai Indomaret. Ini merupakan ketentuan sepenuhnya dari Indomaret dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.

5.      Pemesanan akan dibatalkan jika pembayaran tidak diterima sebelum batas waktu yang ditentukan.


D.  Review dan Pertanyaan

Praktisnya pesan tiket pesawat pakai aplikasi Traveloka, Anda tidak perlu repot mencetak e-tiket untuk check-in di bandara.

      “Lho!? Bukannya tiket pesawat harus ditunjukkan sewaktu check-in?”              

Tentu, Anda cukup menunjukkan e-tiket Traveloka yang ada di Traveloka App dan mobile web setelah melakukan pemesanan lewat Traveloka. Jadi, Andatidak perlu mencetak e-tiket lagi. Traveloka juga akan mengirim e-tiket ke email pribadi Anda.


      “Kenapa sebaiknya install Traveloka App? Bukannya menunjukkan e-tiket dari email juga bisa?”

Ada keuntungan lain jika menginstal Traveloka App di  Android/ iPhone/ iPad :

1.         E-tiket bisa dilihat tanpa koneksi internet
Selain tidak akan hilang, e-tiket yang tersimpan di Traveloka App bisa dilihat walaupun smartphone Anda tidak terkoneksi dengan internet.

2.         Terdapat notifikasi saat e-tiket terbit
Tanpa perlu cek email, Anda akan mendapat notifikasi langsung jika e-tiket telah tersimpan di Traveloka App.

3.         E-tiket tidak mungkin hilang
E-tiket Traveloka tersimpan secara digital di Traveloka App dan mobile web sehingga Anda tidak perlu khawatir kehilangan tiket atau tertinggal di rumah.


“Saya bingung soal e-tiket ini… Gimana cara dapatnya? Apa bedanya dengan tiket biasa?”

Cara dapat e-tiket: Setelah Anda pesan tiket pesawat dari Traveloka maka e-tiket akan dikirim ke email Anda.Lebih gampang lagi kalau Anda telah menginstall Traveloka App di Android atau iPhone. Sebab e-tiket otomatis terkirim ke dalam Traveloka App dan bisa dilihat walaupun tidak ada koneksi internet.


Bedanya e-tiket dan tiket biasa: Dulu, di zaman tiket biasa, jika Anda tidak sengaja menghilangkan tiket maka Anda akan diminta biaya cetak ulang oleh maskapai untuk mengeluarkan tiket baru. Bahkan di beberapa kasus, maskapai meminta biaya tambahan seharga tarif penuh untuk melakukan proses cetak ulang tiket.Berbeda di zaman e-tiket sekarang, semua data penerbangan tersimpan secara digital di database maskapai dan bisa dilihat melalui email dan Traveloka App. Sehingga e-tiket tidak akan hilang karena ada di email pribadi dan Traveloka App di smartphone Anda



“ mau liburan? Ya traveloka dulu……….”


Referensi:

http://www.jawaban.com/read/article/id/2014/09/10/82/140910120444/Kesuksesan-Traveloka.com-Berawal-Dari-Pengalaman-Pribadi

https://id.techinasia.com/cerita-inspirasi-startup-ferry-unardi-traveloka

http://life.viva.co.id/news/read/533425-7-hal-yang-membuat-traveloka-menjadi-top-travel-company

https://blog.traveloka.com/keuntungan-menggunakan-traveloka-app-infografik/

https://www.traveloka.com/how-to/bookflight

https://www.traveloka.com/how-to/bookhotel

https://www.traveloka.com/how-to/pay

https://blog.traveloka.com/tiket-pesawat-dan-hotel-traveloka-bisa-di-indomaret/

https://blog.traveloka.com/pakai-traveloka-app-e-tiket-tidak-perlu-print-inilah-caranya/




Ku Jaga Takdirku

Tak Pernah Aku Meminta Bertemu Engkau Dan Bersama Sama Dalam Kehidupan Namun Tuhan Mengirim Engkau Untuk Bersama Denganku Selamanya ...